Cerita Rakyat - Asal-Usul Dusun Sungai Durian

  • telagalangsat-gumbil

Di sebuah wilayah di desa bernama Gumbil, pada zaman dahulu kala, hiduplah masyarakat yang sederhana dan ramah. Kehidupan mereka sangat bergantung pada alam sekitar, terutama sungai yang mengalir tenang di pinggiran desa. Di sepanjang aliran sungai itu, tumbuh-tumbuhan hijau menghiasi tepiannya.

Suatu ketika, di tengah rimbunnya hutan yang mengelilingi desa, tumbuhlah sebuah pohon durian yang sangat besar dan tinggi menjulang. Pohon durian ini sangat subur dan menghasilkan buah durian yang lebat dan ranum.

Konon katanya, buah durian dari pohon ini memiliki rasa yang sangat manis dan harum semerbak, jauh melebihi durian-durian lainnya.

Karena ukurannya yang sangat besar, pohon durian ini menjadi tempat berteduh bagi berbagai macam hewan hutan. Burung-burung bernyanyi riang di dahannya, sementara monyet-monyet berayun dari satu cabang ke cabang lainnya.

Namun, ada satu hal yang unik dari pohon durian ini. Buah-buah durian yang jatuh dari pohonnya tidak pernah habis diambil oleh penduduk desa.

Hal ini dikarenakan jumlah penduduk desa saat itu masih sangat sedikit. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk bercocok tanam dan mencari makanan di hutan.

Sehingga, buah durian yang berjatuhan begitu banyaknya itu teronggok begitu saja di sekitar pohon dan bahkan sampai menutupi sebagian aliran sungai.

Melihat begitu banyaknya buah durian yang memenuhi sungai, penduduk desa pun sepakat untuk menamai tempat itu dengan nama Dusun Sungai Durian.

Mereka berharap, dengan nama itu, Dusun Sungai Durian akan menjadi tempat yang subur dan makmur seperti pohon durian yang sangat besar itu.

Sejak saat itu, nama Dusun Sungai Durian pun terus digunakan hingga saat ini. Meskipun pohon durian raksasa itu sudah tidak ada lagi, namun cerita tentang pohon durian dan asal-usul nama dusun tersebut tetap hidup di hati masyarakat Dusun Sungai Durian. Mereka selalu mengingat akan leluhur mereka yang telah hidup rukun dan damai dengan alam. (fhm).